ASAL USUL DAN SEJARAH DESA ARUMANIS JAKEN KABUPATEN PATI

SEJARAH DESA ARUMANIS

Desa Arumanis adalah merupakan salah satu desa yang terdapat di kecamatan Jaken Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Letak Geografis desa Arumanis berbatasan dengan  desa Sumberejo di sebelah utara dan desa Guyangan disebalah timur dan desa mantingan di sebelah selatan, dan dibagian barat berbatas dengan desa Tegalarum.
Desa Arumanis terdiri dari  5 Rukun Warga (RW) dan 21 Rukun Tetangga (RT). Sebagaimana dengan desa-desa lain mata pencaharian warganya sebagian besar adalah petani.
Adapun tentang sejarah atau asal-usul desa Arumanis kecamatan jaken kabupaten Pati terdapat dua versi yang berbeda jaman. Yang pertama yaitu tentang bagaimana desa Arumanis bisa disebut Arumanis berawak dari para brandal dan juga perawan asal Kletek yang diceritakan jika berjalan “lentrek-lentrek”(manja) yang akhirnya menjadi desa Treteg. dan menggunakan gelung rambut “muwung-muwung” yang pada akhirnya disebut desa dukuh Wuwung, dan memiliki aroma yang harum mewangi dan memiliki wajah yang manis sehingga disebut Arumanis.
Menurut sumber Bapak Darimin selaku yang dituakan di desa Arumanis yang secara langsung diwawancarai menceritakan bahwa Desa Arumanis masih erat kaitannya dengan desa sekitarnya seperti mantingan, dan gendolo. Dimana Diceritakan bahwa Raja Gendolo yang menguasai daerah Gendolo adalah merupakan seorang raja yang terkenal sakti mandraguna yang memiliki kekuatan yang sangat disegani.
Akan tetapi diseberang timur kerajaan Gendolo ada seorang pembesar lain yang bernama Samono  Jatiri yang juga memiliki kekuatan yang mampu menandingi kekuatan Raja Gendolo. Diceritakan lebih lanjut, kedua pembesar tersebut terlibat persaingan untuk mengadu kekuatan satu sama lain.
Dilansir dari sumber yang diwawancarai menceritakan bahwa Samono Jatiri yang bermukim di sebelah timur desa Arumanis. Disaat itu pula, Raja Gendolo menguji kekuatan Samono Jatiri dengan melontarkan anak panah untuk menguji kekuatannya. Akan tetapi karena kesaktiannya anak panah tersebut justru mengenai kosekan(alat untuk mengasah sabit). Lebih lanjut, anak panah tersebut mampu membelah desa dua bagian yang akhirnya menjadi dukuh Duni dan Wuwung dan meninggalkan jejak hingga sekarang yaitu pemakaman desa Arumanis dukuh wuwung terbelah menjadi dua bagian.
Yang masih menjadi mitos yang sampai saat ini masih dipercaya adalah jika warga Arumanis  menikah dengan warga desa gendolo maka dipercaya warga Arumanis akan mengalami hal yang tak diinginkan. Bahkan tidak sedikit warga Arumanis yang meninggal jika menikah dengan warga Gendolo. Mungkin ini hanya mitos akan tetapi hal ini masih dipercaya sampai saat ini. 

Comments